Bercengkrama dalam Kesibukan Bagian 2

Bismillah…

Bagaimana cara agar bisa bercengkrama denganNya di tengah kesibukan kita?

Mungkin itu yang terbesit dalam pemikiran sahabat…

Pada kesempatan yang lalu, Kami membahas mengenai bercengkrama dalam kesibukan disini.

Nah, sekarang kami akan melanjutkan bahasannya ya ๐Ÿ™‚

Buku Orang Sibuk Pun Bisa Hafal Al-Qurโ€™an terdapat pada halaman 106-108.
Beberapa langkah efektif untuk menghafal Al Qurโ€™an dari para ulama :
Langkah Kelima, Memperbaiki Bacaan

Sebelum mulai menghafal, hendaknya kita memperbaiki bacaan Al Qurโ€™an agar sesuai dengan tajwid. Perbaikan bacaan meliputi beberapa hal, diantaranya :

  • Memperbaiki makhroj huruf. Seperti huruf (dzal) jangan dibaca (zal), atau huruf (tsa) jangan dibaca (saโ€™) sebagaimana contoh di bawah ini :

ุซู… โ€”โ€” > ุณู… / ุงู„ุฐูŠู† โ€”- > ุงู„ุฒูŠู†

  • Memperbaiki Harakat Huruf. Seperti yang terdapat dalam ayat-ayat di bawah ini :

1/ ูˆูŽุฅูุฐู ุงุจู’ุชูŽู„ูŽู‰ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ูŽ ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ุจููƒูŽู„ูู…ุงุช ( ุงู„ุจู‚ุฑุฉ : 124 ) โ€”- > )ุฅุจุฑุงู‡ูŠู…ู ๏ดพ

2/ ูˆูŽูƒูู†ู’ุช ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุดูŽู‡ููŠุฏู‹ุง ู…ูŽุง ุฏูู…ู’ุชู ูููŠู‡ูู…ู’ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุชูŽูˆูŽูู‘ูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠูƒูู†ู’ุชูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽู‚ููŠุจูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ( ุงู„ู…ุงุฆุฏุฉ : 116 )

ูˆูŽูƒูู†ู’ุช ู < โ€”โ€”โ€” > ูƒูู†ู’ุชูŽ

3/ ุฃูŽููŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ุฃูŽุญูŽู‚ู‘ู ุฃูŽู†ู’ูŠุชู‘ูŽุจูŽุนูŽ ุฃูŽู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู‡ูุฏู‘ููŠ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูู‡ู’ุฏูŽู‰ (ูˆู†ุณ : 35 ) โ€”- > ุฃู… ู…ู† ู„ุง ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ

Langkah Keenam, Hendaknya hafalan yang ada, kita setorkan kepada orang lain

Agar orang lain dapat membenarkan jika bacaan kita salah. Kadang, ketika menghafal sendiri sering terjadi kesalahan dalam bacaan kita, karena kita tidak pernah menyetorkan hafalan kita kepada orang lain, sehingga kesalahan itu terus terbawa dalam hafalan kita, dan kita menghafalnya dengan bacaan tersebut bertahun-tahun lamanya tanpa mengetahui bahwa itu salah, sampai orang lain yang mendengarkannya akhirnya memberitahukan kesalahan tersebut.

Langkah Ketujuh, Memperbanyak mendengar bacaan Al Qurโ€™an murattal syekh

Kalau bisa, tidak hanya sekedar mendengar sambil mengerjakan pekerjaan lain, akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur.

Langkah Kedelapan, Hendaknya kita mengulangi halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin

Jangan sampai kita sudah merasa hafal satu halaman, kemudian kita tinggal hafalan tersebut dalam tempo yang lama, hal ini akan menyebabkan hilangnya hafalan tersebut. Diriwayatkan bahwa Imam Ibnu Abi Hatim, seorang ahli hadits yang hafalannya sangat terkenal dengan kuatnya hafalannya. Pada suatu ketika, ia menghafal sebuah buku dan diulanginya berkali-kali, mungkin sampai tujuh puluh kali. Kebetulan dalam rumah itu ada nenek tua. Karena seringnya dia mengulang-ulang hafalannya, sampai nenek tersebut bosan mendengarnya, kemudian nenek tersebut memanggil Ibnu Abi Hatim dan bertanya kepadanya : Wahai anak, apa sih yang sedang engkau kerjakan ? “Saya sedang menghafal sebuah buku”, jawabnya. Berkata nenek tersebut : “Nggak usah seperti itu, saya saja sudah hafal buku tersebut hanya dengan mendengar hafalanmu”. “Kalau begitu, saya ingin mendengar hafalanmu” kata Ibnu Abi Hatim, lalu nenek tersebut mulai mengeluarkan hafalannya. Setelah kejadian itu berlalu setahun lamanya, Ibnu Abi Hatim datang kembali kepada nenek tersebut dan meminta agar nenek tersebut mengulangi hafalan yang sudah dihafalnya setahun yang lalu, ternyata nenek tersebut sudah tidak hafal sama sekali tentang buku tersebut, dan sebaliknya Ibnu Abi Hatim, tidak ada satupun hafalannya yang lupa. Cerita ini menunjukkan bahwa mengulang-ulang hafalan sangatlah penting. Barangkali kalau sekedar menghafal banyak orang yang bisa melakukannya dengan cepat, sebagaimana nenek tadi. Bahkan kita sering mendengar seseorang bisa menghafal Al Qurโ€™an dalam hitungan minggu atau hitungan bulan, dan hal itu tidak terlalu sulit, akan tetapi yang sulit adalah menjaga hafalan dan mengulanginya secara kontinyu.

Bercengkrama dalam Kesibukan Bagian 2
Sumber Gambar http://www.pinterest.com

Langkah Kesembilan, Menggunakan seluruh panca indra yang kita miliki
Maksudnya kita menghafal bukan hanya dengan mata saja, akan tetapi dibarengi dengan membacanya dengan mulut kita, dan kalau perlu kita lanjutkan dengan menulisnya ke dalam buku atau papan tulis. Ini sangat membantu hafalan seseorang. Ada beberapa teman dari Marokko yang menceritakan bahwa cara menghafal Al Qurโ€™an yang diterapkan di sebagian daerah di Marokko adalah dengan menuliskan hafalannya di atas papan kecil yang dipegang oleh masing-masing murid, setelah mereka bisa menghafalnya di luar kepala, baru tulisan tersebut dicuci dengan air.

Bersambung….

@nurlienda

One comment

Komentar Sahabat, Penambah Semangat Saya :D