Yuk Kenali dan Cegah Anak Pendek Bagian 2

Bismillah…
Siapa yang ingin memiliki tubuh ideal dan tinggi yang cukup ?
Saya rasa semua ingin memilikinya…
Seorang Ibu dan Ayah pastilah ingin memiliki keturunan yang lebih baik dari dirinya.
Baik dari segi fisik, mental, spiritual dan sebagainya…
Namun, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat angka kejadian stunting nasional mencapai 37,2 persen. Angka ini meningkat dari 2010 sebesar 35,6 persen. 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting. Bahkan, jumlahnya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun loh….

Yuk Kenali dan Cegah Anak Pendek Bagian 2

Lalu, Apa penyebab stunting dan bagaimana mengeceknya ?

Anak yang pendek dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama/ kronis atau menderita penyakit infeksi berulang loh… Rendahnya kualitas makanan yang dikonsumsi menjadi penyebab yang sering ditemui pada anak pendek, selengkapnya disini

Bagaimana cara mencegah anak pendek ?

1. Tingkatkan Asupan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui

Putuskanlah mata rantai stunting sejak bayi dalam kandungan karena saat hamil sang ibu kurang mengonsumsi makanan bergizi. Anak pendek ini merupakan gambaran kekurangan gizi kronis yang sebenarnya telah dimulai sejak janin hingga masa pertumbuhan sampai usia 2 tahun. Jika pada periode tersebut kurang gizi dampaknya akan sangat signifikan pada kejadian anak pendek. Untuk mencegah anak stunting, ibu hendaknya meningkatkan asupan gizi sesuai kebutuhan pada saat ibu hamil.
Masa keemasan anak dimulai sejak dalam kandungan hingga anak usia dua tahun yang dikenal dengan 1000 Hari pertama Kelahiran. Faktanya, ibu hamil dan menyusui termasuk ke dalam kelompok rentan gizi di Indonesia. Data Riskesdas 2013 mencatat ibu hamil di Indonesia yang kurang gizi masih tinggi.
Jumlah ibu hamil yang menderita anemia atau kekurangan darah mencapai 37,1 persen. Pesan Gizi Seimbang tetap perlu diperhatikan dalam periode ini.

2. Peningkatan pengetahuan keluarga terhadap pola asuh anak, kesehatan dan gizi

Kejadian stunting tidak hanya disebabkan karena kurangnya asupan gizi akibat kemiskinan tetapi juga adanya kesalahan pada pola asuh anak dalam keluarga. Tidak sedikit orang tua yang kurang bisa memahami pola asuh yang benar sehingga memunculkan stunting. Misalnya, saja tidak mau memberikan asi secara eksklusif dan tidak memberi MPASI yang benar. Disamping itu, pengasuhan yang dipercayakan pada orang dengan pemahaman asuhan yang tidak tepat ternyata berkontribusi pada kejadian stunting. Anak dititip pada nenek atau pembantu yang kurang paham dengan pengasuhan yang benar dan pemenuhan gizi yang baik akan berpengaruh terhadap status gizi anak. Oleh karenanya, penting meningkatkan pengetahuan gizi dan pola asuh yang baik dalam keluarga.

3. Jalankan Gaya Hidup Sehat Sejak Dini

Kebersihan diri dan juga lingkungan menjadi faktor tak langsung dalam penyebab anak pendek. Hal ini terjadi karena lingkungan yang tak sehat merupakan media berbagai penyakit infeksi berkembang biak. Anak jadi sering sakit dan lama kelamaan menjadi kekurangan asupan gizi yang sebabkan anak menjadi pendek.

Jadi, Mari jadi agen peduli gizi dan kesehatan…

Agar kita dapat melahirkan generasi sehat, cerdas dan kreatif bebas stunting !

@nurlienda

#ODOPfor99days #day18

6 comments

  1. Assalamu’alaikum teh, salam kenal…
    Boleh ya teh ngobrol-ngobrol tentang gizi anak :). Saya baru punya anak 1 usia 2,3 tahun. Bulan ini bulan kedua saya konsultasi gizi di klinik daerah Cirebon. Nah, menurut diagram who, anak saya tingginya kurang 7 cm, yang seharusnya seusia dia 89 cm, anak saya 82 cm. BB nya pun kurang 3 kg (padahal sebelumnya hanya kurang 1,5 kg, mungkin karena setelah sakit juga). Kata dokter nya, makan makanan yang mengandung protein tinggi , kasih stimulus terus, dan jaga jam tidur nya. Normalnya anak seusia dia, minimal menaikkan berat badan 3 kg lagi katanya. Waaah berat juga ya teh kalau sampe 3 kg? Tidak masalah kan ya kalau naiknya tidak terlalu signifikan (dalam artian tidak harus sampai 3 kg)? Pertanyaan saya teh, kira-kira menunya atau variasi main course dan dessert nya apa saja ya teh? bagaimana komposisinya? oh ya, tinggi segitu tidak termasuk stunting kan ya? nuhun teh, salam kenal 🙂

    • Wa’alaikumsalam wr wb, Teh Aulia… kalau boleh tau, jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan, anaknya? Beda grafiknya…. Berat badan lahir dan panjang badan lahirnya berapa? dan tanggal lahirnya, ini menjadi dasar penentuan stunting atau tidaknya… Naik bertahap tidak apa-apa teh Aulia… kita lihat berada di kurva KMS, berada di garis hijau tua, muda, kuning, atau merah…. untuk komposisinya yang penting penuhi kriteria gizi seimbang, lengkapnya nanti saya coba buatkan blogpostnya, insya allah

      • Anak saya laki-laki teh, BB lahir 2,5 kg, PB 48 cm. Tanggal lahirnya 15 oktober 2015 teh. Kurva nya mah alhamdulillah masih di hijau walaupun kadang hijau muda kadang hijau tua. iya teh nuhun :). oiya BB kemarin saya salah lihat, kurang sedikit teh.. ngga nyampe 3 kg 😀

Komentar Sahabat, Penambah Semangat Saya :D